20.6.08

Great Sale - Medan Perang Teranyar

Rabu malam itu aku dan bunda janjian untuk ketemu langsung di sebuah mall baru di kawasan bisnis Jakarta, tujuan kami tak lain tak bukan adalah Great Sale Up to 70 % sebuah retailer yang terkenal dengan international brandnya. Setibanya aku langsung melangkah menuju ballroom tempat sale tersebut berlangsung, pemandangan pertama yang aku perhatikan adalah lautan manusia diantara hanger baju dan celana. Antusias dan kehebohan yang kadang berlebih sesekali terlihat diantara pengunjung, seperti misalnya adalah pada malam itu aku sudah melihat 5 orang wanita memeluk beberapa tas sekaligus yang notabene tas dengan type yang sama (mau dijual lagi yah bu)

Malam itu adalah hari ketiga sale tersebut berlangsung, menurut temanku yang datang pada hari sebelumnya, jumlah pengunjung yang datang sama banyaknya dengan hari ini, aku sempat melirik beberapa kemeja dan celana jins tetapi meskipun sedang sale seperti ini harganyapun menurut aku masih sedikit lebih tinggi. Tetapi alasan sebenarnya adalah aku tidak nafsu sama sekali, kayaknya waktu barang2 tersebut masih berada di outlet dengan susunan dan display yang menarik, semua barang-barang yang dijual terkesan mewah dan berkelas sehingga sesuai dengan harganya, tetapi disaat sedang sale seperti ini, semua barang bertumpuk jadi satu, rebutan dengan pengunjung lain, barang yang sudah lecek, semua terkesan menjadi murah dan tidak berkelas lagi, disaat seperti itu barang yang sudah didiscount 70% pun dimataku jadi tidak menarik.

Malam itu akhirnya setelah menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam didalam, akhirnya aku melangkah keluar bersama bunda hanya dengan hasil 1 kemeja dan 1 dompet , well…sesampainya dirumah.

“Ay,hangernya mana? Bunda mau gantung kemeja ayah”
”tapi bun, kayaknya kotor banget yah, ga keliatan baru, ga kayak baju yg bunda beliin buat ayah kemarin”
”Ya ayah, namanya juga barang sale, ya sudah mau dilaundry aja?”
”iya dech kayaknya”

Tapi bukan berarti kami kapok datang ke event seperti itu, keesokan harinya setelah aku dinner dengan bunda, kita berdua langsung menuju pusat perbelanjaan favorit kami di bilangan senayan, Midnight Shopping fanomena yang sama kami temui, lautan manusia yang wara-wiri memeluk belanjaan yang terlalu penuh, berebutan barang, antrian kasir yang panjang dan menjengkelkan, bedanya dipusat perbelanjaan ini karena sale tersebut dilakukan di department store yang bersangkutan maka semua barang masih terlihat baik.

Sepulang dari sana aku memperhatikan raut muka bunda dan yang kulihat adalah raut letih, ngantuk dan capek tapi juga senang, benar-benar campuran muka seorang tentara yang baru pulang dari medan perang letih tapi penuh kemenangan.

”Capek bun?”
”Iya yah...nanti bunda langsung bobo yah”
”Ya sudah, nanti bunda bobo ayah ngerjain kerjaan kantor sebentar yah”
”iya tapi jangan malem-malem bobonya, eh yah tapi besok kita ke sency lagi yah”

Tiba-tiba raut mukanya berubah dengan senang dan tersenyum

”Iya yah, besok kita beli bantal raja itu, pasti enak dan adem banget bobo pake itu”
”Yah sud, kalau gitu besok bunda datang duluan aja trus milih2 dulu, begitu jam 9 kita langsung ngantri jadinya khan ga terlalu malam”

Sikap kami benar-benar memperlihatkan tentara yang sedang bersiap untuk maju kemedan perang dan membawa pulang kemenangan...hahahahahahahahha

Tidak ada komentar: